Tuesday, June 5, 2012
Profesional-fanfic
--Profesional--
Disclaimer:
Naruto © Om Masashi Kishimoto lah, siapa lagi coba
Story © Miki-desu
Warning:
OOC, Typo’s, SemiCanon*maybe, abal, aneh, etc
Rate:T aja
Genre:Romance
.
“Lihat Shikamaru tidak?” Gadis cantik
bermarga Yamanaka
itu bertanya pada dua shinobi dengan satu anjing yang dia kenal-tidak juga sih
sebenarnya. Dua shinobi itu-Kiba dan Shino hanya
menggeleng tak tahu.
“Sepanjang perjalanan, kami tidak melihat
pemuda malas itu dan aku tidak ingin bertemu dengannya,” ujar Kiba sarkatik. Ah,
sepertinya penolakan tempo hari dari Ino masih berbekas di hati pemuda bertato
segitiga ini. “Eh! Ya s-sudah, arigatou.”
Kaki jenjang milik Ino kembali melangkah cepat, menapak jalan panjang desa.
Meninggalkan kedua pemuda dengan satu anjing itu, yang tanpa sepengetahuannya
terus saja memerhatikan kepergiannya.
Kiba memegang bagian dadanya yang terasa
sakit, meremasnya seraya bergumam pada sahabatnya yang berada di sampingnya, “Kalian
lihat, dia tak peduli padaku, tapi bisa-bisanya aku suka padanya.” Pemuda yang
berada di sampinya hanya bisa menenangkan dengan menepuk pundak Kiba. Dan
jangan tanya apa yang di perbuat oleh anjing besar yang bernama Akamaru itu,
dia terus saja menggonggong tanpa kenal lelah.
.
Setapak demi setapak aku lewati sembari
terus bertanya pada orang-orang dimana keberadaan pemuda nanas dengan wajah
malas itu, padahal aku sudah menelusuri desa yang-oh kami-sama-besar, dan aku juga harus menerima kata sarkatik dari Kiba
yang tempo hari kutolak. Hasilnya, nihil.
Aku ulangi NIHIL. Tak ada satupun
orang yang tahu keberadan orang itu. Begitulah Shikamaru, dicari tak ada, tak
diperlukan malah muncul. Mungkin itu sesuatu yang harus aku terima karena sudah
berani memacarinya.
Ya, kami sudah jadian beberapa minggu lalu
dan hanya sedikit yang tahu. Hanya sahabatku, Sakura dan Chouji serta orang tua
kami dan orang tua Chouji. Ayahku yang tahu saat aku jadian dengan Shikamuru
langsung tersenyum senang dan terus saja memelukku. Hah, mungkin karena
harapannya terwujud. Dulukan dia pernah memerintahku untuk menikah dengan salah
satu dari teamku, Chouji dan Shikamaru. Yang kupilih Shikamaru, tapi entah dia
mau menikah denganku atau tidak. Tapi aku sungguh-sungguh cinta padanya. Dan
karena hanya sedikit yang tahu, Kiba masih mengharapkan cintanya diterima
olehku.
Tubuhku menghentikan kakiku untuk berjalan
saat aku sampai di padang rumput yang luas. Diikuti angin yang menerpa tubuhku
dan menerbangkan rambutku pelan. Mata aquamarine-ku
menatap objek di depanku. Seorang pemuda dengan rambut nanas tengah memandang
awan sembari berbaring di padang rumput. “Shikamaru!” seruku seraya berlari
kearahnya. Dia hanya memincingkan matanya sebentar, kemudian kembali memandang
awan. “Ternyata kau disini! Aku mencarimu tahu!” seruku lagi dengan volume
kencang, sesaat setelah aku berada tepat di sebelahnya. Dia bangkit dan
terduduk masih dengan posisi yang sama seraya menggumamkan kata kesukaannya ‘Merepotkan’.
.
Ino terus berteriak menghakimi Shikamaru
yang sedari tadi menutup telinganya. “Merepotkan.”Pemuda nanas itu bangkit dari
posisi tidurnya. Dengan cepat dia meraih lengan putih milik Ino dan menariknya
mendekat.
“KYAAA!”Seketika, Ino berteriak kaget. Tapi
sedetik kemudian, dia diam. Karena posisinya yang terlalu dekat dengan wajah
Shikamaru, tinggal beberapa inci lagi bibir mereka bisa bertemu. Panas,
wajahnya terasa panas dan jantungnya berdetak dua kali lipat dari biasanya.
“Akhirnya diam.” Sebuah senyum kecil
terpatri di bibir Shikamaru. Ternyata caranya berhasil. “Kenapa mencariku,
hah-Merepotkan.”Tubuhnya kembali ia jatuhkan di rerumputan hijau itu. Ino yang
melihatnya menggembungkan pipi putihnya. Merasa upayanya tak berguna.
“Tsunade-sama memerintahkan aku untuk memanggilmu ke kantor Hokage, karena
kau harus men-”
“Menjemput Temari ‘kan?” Gadis pirang itu
tertegung. Yeah, perkataan Shikamaru
memang benar, Shikamaru memang di perintahkan untuk mengawal kunoichi asal Suna
itu. “Aku sudah dua kali di panggil olehnya untuk misi itu.” Dahi Ino seketika
mengerut. Ya, dia tak mengerti kenapa Tsunade-selaku Hokage, memerintahnya
untuk memanggil Shikamaru padahal yang bersangkutan sudah tahu.
“Lalu, kenapa kau tak menjalankanya. Kan
aku jadi tak perlu repot-repot mencarimu keliling desa,” cecar Ino tidak terima
atas sikap Shikamaru yang sepertinya tak peduli. Bukannya dia tak mau mencari
kekasihnya yang begitu menyebalkan ini, tapi saat ini dia juga ada misi untuk
ke rumah sakit.
“Aku tidak mau kau cemburu karena aku
bersama wanita lain, aku malas menghadapimu.” Jujur saja, Shikamaru tidak mau
menghadapi gadis pirang itu yang nantinya akan marah-marah tak jelas di
depannya seperti kerasukan Kyuubi milik Naruto. Sungguh itu sangat
merepotkan-menurut Shikamaru. Setelah mendengar pernyataan Shikamaru, Ino
langsung tertawa keras. Melepas semua predikatnya yang selalu disebut feminim. Salah
satu alis coklat Shikamaru naik, pertanda kalau dia tidak mengerti.
“Hahahaha, kau haha. Kau itu lucu sekali
hahaha.” Sambil terus memegangi perutnya Ino berusaha mengendalikan tawanya
yang mungkin akan semakin meledak kalau tidak ditahan. “Ehem, mana mungkin aku
akan cemburu. Aku juga bisa profesional Shikamaru. Kau melakukan itu karena
alasan bekerja bukan, kenapa aku harus marah padamu?” lanjutnya. Dia tahu
mengapa Shikamaru melakukannya, agar dia tak salah paham. Tapi dia juga tahu
kalau dia tak ada hak untuk mengatur Shikamaru.
Semua orang tahu kalau otak milik pemuda
nanas itu begitu pintar, sampai-sampai tak ada orang yang bisa menyainginya,
apalagi pada bidang strategi. Tapi ada satu hal yang bisa membuat otaknya tak
bisa bekerja, yaitu jika berbicara soal perempuan. Otaknya pasti tidak akan
bekerja. Dan itu terjadi saat ini. “Ya sudah kalau itu maumu aku akan pergi,
hoam.” Shikamaru kembali terbangun kali ini seraya menguap dan bersiap untuk
pergi. Tapi sebelum dia pergi, pergelangan tangannya sudah di tahan oleh sebuah
tangan putih. “Apa lagi?”
“Kau tega sekali meninggalkanku sendiri,
kau itu tak tahu terima kasih.” Bibir kecil Ino mengerucut sebal. Shikamaru
yang melihatnya, hanya berdecit kecil, lalu dengan begitu ringan dia menarik
tangan Ino yang membuat Ino bangkit dari posisi duduknya.
Cup
“Arigatou,
Shika-kun”
Sebuah kecupan kecil mendarat di pipi
pemuda pemalas itu, membuat Shikamaru mengalihkan pandangannya pada Ino yang
berjalan mendahuluinya. Dia pun mengejarnya, dengan cepat dan sigap ia meraih
dagu mulus Ino lalu menciumnya tepat di bibir tipis Ino. Shikamaru mengubah
posisi tangannya yang yang semua berada di dagu Ino. Melingkarinya di pinggang
milik gadis pirang itu agar bisa leluasa mengatur pergerakan Ino. Ino pun sama,
hanya saja di leher si Nanas. Selama beberapa menit ciuman itu bertahan.
Padahal baru pertama kali mereka melakukannya tapi seperti sudah menguasainya.
+---Owari---+
Dua muda-mudi ini terus berjalan melewati
pertokoan yang berjajar rapi di tepi jalan. Mereka berjalan seperti biasa,
seperti tak terjadi apa-apa. Padahal baru saja kejadian romantis terjadi. Ino
memandang heran Shikamaru yang saat ini tengah berjalan bosan dengan kedua
tangan di belakang kepala. “Kenapa?” ujar Shikamaru yang melihat keanehan gadis
pirang itu.
“Em tidak, aku hanya sedang memikirkan
sesuatu.” Pandangan Ino kemudian beralih ke depan dengan dagu yang sedari tadi
dia garuk(?). “Shikamaru, apa yang akan kau lakukan jika aku mendapat misi
dengan Sai?” tanya pada Pemuda berambut kecoklatan itu. Dia tahu betul kalau
Shikamaru sangat, sangat tidak suka jika Ino berdekatan dengan Sai. Karena dulu
pernah ada masalah kecil dengan pemuda berkulit pucat itu.
“Aku akan bertindak sama denganmu, aku juga
harus profesional bukan?.”
“Kalau misinya itu-
menikah dengannya bagaimana?” Seketika dahi
Shikamaru muncul perempatan yang mengartikan dia marah. Tapi jika dipikir lagi,
mana mungkin ada misi seperti itu. Baiklah Shikamaru, sepertinya kau memang
tidak sepenuhnya pintar.
+---Zutto
Owari---+
01 Mei 2012, 08:30 PM
Read More......
Label:
Miki Art
Cascade-Unlimits
Naruto Shippuden ending 21
Kimi to boku nigirishimeta futatsu no te no
naka de
Umareta hikari ima, hanatou
Kohakuiro no yuuyake ni somerareta machi wa
Kanashii hikari to kage utsushite ita
Ikutsu mono kiseki no ito
Tsunagatte karamatte tadoritsuita yo
Hajimeru no wa ima, kono basho kara
Ame nochi hare ano kumo ni nare ima wo
oyoide yuku
Sono kokoro shibaritsuketeru tamerai furi
hodoite
Kimi to boku nigirishimeta futatsu no te no
naka de
Umareta hikari, ima hanatou
Hitotsu futatsu yoru wo norikoete yuku
Tsuki no SUPOTTORAITO ni terasare nagara
Kumo wo fuchidoru hotarubi ga
GARASU saiku kimi no kokoro wo
tsutsumikondeku
Tameiki wa tooku sora ni kieta
Ame nochi hare ano kumo ni nare ima wo
oyoide yuku
Me wo tojite mo utagatte mo MEBIUSU JETTO
KOOSUTAA
Kimi no kokoro utsushita sora ni yasashiku
kaze fuite
Akai kaze fune tonde itta
Tohou mo nai kewashii michi no tochuu
Tsurakute kurushii tabiji no hate ni wa
Dare hitori, shiru hazu no nai hikari no
sekai
Kimi to boku ano hi no chikai souzou sae
koete yuku
Dokomademo tsunagaru hibi wo mabushiku
terashidasu yo
Haru ga kureba hajimari iro sa uchuu no
hate made mo
Kieru koto nai kimi no akashi jiyuu na sono
ryoute de
Kokokara mata hajimeyou
Read More......
Label:
Miki music
Subscribe to:
Posts (Atom)